Senyum terlihat karena adanya cerah
Cerah bersumber dari satu "dari yang Maha Satu"
Selamat Datang
kritik dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan
"kripik pedas itu enak"
"kripik pedas itu enak"
Saturday 19 November 2011
Harapan Mereka
Masih kecil dididik dengan harapan agar kelak waktu sudah besar
anak2nya menjadi orang yang berguna bagi semuanya. Bisa membuka pintu
keberkahan bagi orang tua dan keluarganya. Tak ada orang tua dimanapun
yang berharap agar anak2nya menjadi anak yang durhaka, anak yang tidak
tau aturan, begitu nelangsanya hati orang tua kalo sampai punya
anak/keturunan yang seperti itu. Na'udzubillah...saya berlindung
kepadaMu, ya Alloh...
Aku yakin, doa orang tuaku
sebagai penyumbang terbesar (atas kehendakMu) atas apa yang aku dapatkan
sekarang, dan aku juga yakin orang tuaku tak akan berhenti berdoa untuk
aku dan saudara2ku. Orang tua memberikan semua yang mereka miliki
kepada anak2nya, bahkan kesehatan, nyawa dan hal2 yang penting baginya
mereka pertaruhkan demi anak2nya. Subhanalloh, itulah yang saya rasakan,
terima kasih ya Alloh, Engkau telah memberikan orang tua yang luar
biasa.
Setiap mendengar suaranya yang keluar dari ujung handphone ku, kadang membuat hati ini terasa ada angin yang lewat yang memberikan rasa yang melemaskan semua organ tubuh ini, terlintas membayangkan seperti apa raut muka ibuku yang ada di sana. Apakah dia menahan kerinduan kepada anaknya yang jauh merantau dari kampung halamannya, karena aku tahu, ibu ku tidak mau ditinggal jauh2 oleh anak2nya semenjak bapak meninggal sejak 9 tahun yang lalu, bagi dia anak2nya adalah hiburannya.
Sudah sekitar 4 tahun ini aku harus merantau demi masa depanku, mungkin ibu sedih waktu pertama kali aku berangkat ke pulau seberang, sumatera. Saya akui ini terasa lama sekali, namun itu tak menyurutkan kasih sayang ibuku kepadaku. Tiap telepon selalu menanyakan kabarku, bagaimana pekerjaanku, bagaimana kesehatanku, selalu mengingatkan jangan tertinggal sholat, mengaji, doakan bapakmu.
Suaranya yang selalu aku rindukan, meskipun tidak harus ketemu langsung, suara yang keluar dari hp pun sudah bisa menambah semangat dalam mengarungi kehidupan ini, suaranya yang keluar selalu berisi nasehat2 dan doa2 untuk anaknya. Pernah suatu saat, hampir 2 minggu aku tidak telpon kerumah, karena waktu itu kerjaan lagi banyak2nya, aku teringat setelah adik sms kalo ibu pengen ngomong, astaghfirulloh..langsung saja aku telpon dan meminta maaf kepadanya, takut kalau sampai label durhaka ikut menempel di daftar sifatku. Padahal biasanya aku telpon minimal seminggu 1x. mungkin dia sudah beberapa hari menahan untuk tidak menggangguku namun khirnya tak dapat dibendung juga kerinduannya, selain karena anak satu2nya yang jauh mungkin juga karena aku adalah anak lelaki yang paling besar di keluargaku. Keluargaku yang di sana pasti membutuhkan saran dariku. Tak apa, aku bisa belajar sebelum aku punya keluarga sendiri.
Sudah beberapa bulan ini beliau selalu bilang kalau pengen anaknya bisa deket dengannya, bisa berkumpul bersama2 lagi. Sebenernya bukan harapan beliau saja, harapan nenekku,harapanku dan harapan saudara2ku. Terlebih aku pengen selalu mendapingi orang tuaku yang sudah mendidikku selama ini, bahkan sudah 9 tahun lebih beliau membesarkan dan mendidik saya dan 3 saudaraku sendirian.
Ya Alloh kabulkanlah doanya
Setiap mendengar suaranya yang keluar dari ujung handphone ku, kadang membuat hati ini terasa ada angin yang lewat yang memberikan rasa yang melemaskan semua organ tubuh ini, terlintas membayangkan seperti apa raut muka ibuku yang ada di sana. Apakah dia menahan kerinduan kepada anaknya yang jauh merantau dari kampung halamannya, karena aku tahu, ibu ku tidak mau ditinggal jauh2 oleh anak2nya semenjak bapak meninggal sejak 9 tahun yang lalu, bagi dia anak2nya adalah hiburannya.
Sudah sekitar 4 tahun ini aku harus merantau demi masa depanku, mungkin ibu sedih waktu pertama kali aku berangkat ke pulau seberang, sumatera. Saya akui ini terasa lama sekali, namun itu tak menyurutkan kasih sayang ibuku kepadaku. Tiap telepon selalu menanyakan kabarku, bagaimana pekerjaanku, bagaimana kesehatanku, selalu mengingatkan jangan tertinggal sholat, mengaji, doakan bapakmu.
Suaranya yang selalu aku rindukan, meskipun tidak harus ketemu langsung, suara yang keluar dari hp pun sudah bisa menambah semangat dalam mengarungi kehidupan ini, suaranya yang keluar selalu berisi nasehat2 dan doa2 untuk anaknya. Pernah suatu saat, hampir 2 minggu aku tidak telpon kerumah, karena waktu itu kerjaan lagi banyak2nya, aku teringat setelah adik sms kalo ibu pengen ngomong, astaghfirulloh..langsung saja aku telpon dan meminta maaf kepadanya, takut kalau sampai label durhaka ikut menempel di daftar sifatku. Padahal biasanya aku telpon minimal seminggu 1x. mungkin dia sudah beberapa hari menahan untuk tidak menggangguku namun khirnya tak dapat dibendung juga kerinduannya, selain karena anak satu2nya yang jauh mungkin juga karena aku adalah anak lelaki yang paling besar di keluargaku. Keluargaku yang di sana pasti membutuhkan saran dariku. Tak apa, aku bisa belajar sebelum aku punya keluarga sendiri.
Sudah beberapa bulan ini beliau selalu bilang kalau pengen anaknya bisa deket dengannya, bisa berkumpul bersama2 lagi. Sebenernya bukan harapan beliau saja, harapan nenekku,harapanku dan harapan saudara2ku. Terlebih aku pengen selalu mendapingi orang tuaku yang sudah mendidikku selama ini, bahkan sudah 9 tahun lebih beliau membesarkan dan mendidik saya dan 3 saudaraku sendirian.
Ya Alloh kabulkanlah doanya
Doa ibuku
Kabulkan doa mereka
Kabulkan doa mereka
Doa nenek dan saudara2ku
Kabulkan doaku
Mudahkanlah urusanku
Kehendakilah apa yang menjadi harapan kami
aamiin
Kabulkan doaku
Mudahkanlah urusanku
Kehendakilah apa yang menjadi harapan kami
aamiin
Bintaro, 19 November 2011
apep.emdeje
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Marilah kita saling mendoakan agar kita bisa mutasi kerja ke homebase.. Amiin...
ReplyDeleteaamiin
ReplyDeleteyukkk..mariiiii