Senyum terlihat karena adanya cerah
Cerah bersumber dari satu "dari yang Maha Satu"
Selamat Datang
kritik dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan
"kripik pedas itu enak"
"kripik pedas itu enak"
Saturday 21 July 2012
Petasan dan Dor2an (kekonyolan masa anak2)
Memasuki bulan ramadhan tahun ini, memori saya kembali ke
sepuluh sampai duapuluh tahun yang lalu. Masa dimana saya masih merasakan
keisengan dan kekonyolan menjadi seorang anak2.
Hampir mirip dengan anak2 jaman sekarang, menyambut dan
mengisi ramadhan salah satunya dengan main petasan. Kalau kami dulu bukan
petasan yang dijualbelikan sudah jadi seperti sekarang ini. Kami buat sendiri 4
sampai 5 mm diameternya, bahkan ada temen yang membuat sebsar ember gede. Mungkin
karena waktu itu serbuk yang dipakai untuk membuat petasan masih mudah
didapakan. Kekonyolan dan kenakalan yang muncul adalah ketika membuat petasan
pasti butuh kertas untuk membuat bagian luarnya. Sebagian dari kami ada yang
memakai buku pelajaran maupun buku tulis yang mungkin sebenernya masih dipakai,
dan yang paling konyol ada yang mencuri buku2 yang ada di sekolah (kalau yang
ini serius ane kagak tau gimana caranya dan lupa dari siapa sumber beritanya,
cuam yang bersangkutan terlibat juga, kalau ane waktu itu cuma nyumbang buku2
bekas ane aja, takut sama bu.hehe). Sebuah kegiatan yang saya sadari diwaktu
saya sudah dalam usia sekarang ini adalah sebuah keisengan yang konyol, nakal,
banyak mudhorotnya. Achhhhh dasar anak2
Yang kedua, membuat dor2an (ane gak tau bahasa Indonesia nya
apa). Mainan yang hampir mirip dengan meriam, Cuma gak ada pelurunya. Terbuat dari
bambu yang diambil 4-6 ruas kemudian antar ruas tersebut yang masih tertutup
kami lubangi disisakan ruas yang terkhir tidak dilubangi. Kemudian sekitar 5 cm
dari ruas paling bawah kami buat lubang buat sumbunya. Caranya masukin air ke bambu
itu setinggi 1 cm di bawah lubang sumbu. Kemudian masukkan karbit sebesar uang
receh 100an ke bambu tersebut. Kemudian tutup sumbu dan lubang ujungnya tunggu
beberapa menit, buka tutup tersebut, kemudian sumbu tersebut dikasih api. Duarrrrrrrr,
bunyinya akan menggelegar terdengar di beberapa RT setempat :D.
Mainan tersebut
gak Cuma kami buat 1 bauh, tetapi sekitar 20-30 buah. Menjelang berbuka di sebuah
tanah yang agak lapang, dor2an tersebut kami susun berjajar, kami isi hampir
karbitnya berbarengan sehingga bisa saling sahut2an waktu bunyi. Tepuk tangan
dari temen2 sebaya dan beberapa orang sekitar menambah kekonyolah kegiatan
anak2 tersebut.
Kami mencari bambunya di daerah gunggum yang jauh dari rumah
penduduk, kesananya kita harus lewat pematang2 sawah yang lumayan jauh. Kenakalan
kami muncul juga disini, ambil bambu orang tanpa minta ijin terlebih
dahulu..dasarrrrr. Sebisa mungkin dengan cara kita sendiri akhirnya dapat juga bambunya
(orang dewasapun mungkin gak bisa).
Kekonyolan dan kebodohan kami terlihat saat kami bawa pulang
utuh bambu tersebut. Masih utuh dari pangkal sampai ujungnya. Bayangkan seperti
apa caranya membawa bambu yang panjang dengan melewati pematang sawah yang
berliku2. Kami butuh beberapa anak untuk membawa bambu tersebut. Dan itu sudah
pasti, waktu melewati pematang yang belok, anak yang depan dan tengah mungkin
masih bisa menginjak pematang sawah, tapi yang belakang bakalan terlempar ke
sawah, alhasil sawah orang rusak dan pulang badan jadi penuh lumpur sawah.geblek2
*tepokjidat*
Kegiatan masa anak2 yang ngangenin, buat mesam mesem sendiri
akan kenakalan dan kekonyolan yang kami lakukan. Kangen cah…pengen ngumpul2
meneh
Baca Selengkapnya......
Kotabumi, 21 Juli 2012/1 Ramadhan 1433H
apep.emdeje
Monday 16 July 2012
(IKLAN) aneh atau memang ane yang gak nggeh
“Kebebasan itu omong kosong”
“Katanya aku bebas berekspresi, tapi selama rok masih dibawah lutut.”
“Hidup ini singkat, mumpung masih muda nikmati sepuasnya, asal…jangan lewat dari jam 10 malam.”
“Katanya urusan jodoh sepenuhnya ada ditanganku, asalkan sesuku, kalo bisa kaya, pendidikan tinggi, dari keluarga baik-baik…”
“Katanya jaman sekarang pilihan itu nggak ada batasannya, selama ikutin pilihan yang ada.”
THINK AGAIN
“Kebebasan itu omong kosong”
“Katanya bebas berteman dengan siapa aja, asal orang tua suka.”
“Katanya jadi laki-laki itu jangan pernah takut gagal, tapi juga jangan bodoh untuk ngambil resiko, mendingan kerja dulu cari pengalaman.”
“Katanya urusan jodoh sepenuhnya ada ditangan, asalkan dari keluarga terpandang, nggak cuma cantik tapi juga santun, berpendidikan…”
“Katanya jaman sekarang pilihan itu nggak ada batasannya, selama mengikuti pilihan yang ada.”
THINK AGAIN
Akhir-akhir ini liat iklan kartu seluler di tipi yang isinya kurang lebih seperti di atas. Sebenarnya sudah dari beberapa hari yang lalu pengen tau isi iklan selengkapnya, Cuma karena jarang nonton tipi jadinya gak dapat2, tanya2 mbah google juga belum ketemu, youtube pun belum ketemu. Eh akhirnya dapat juga, ada temen update status di febe yang isinya seperti di atas, sebelumnya aku ijin dulu sama yang punya status, ijin ngopi.
Setelah aku baca2 sampai berulang2 kali, kok masih belum paham maksud dari iklan tersebut, iklan tersebut termasuk yang pro atau yang kontra terhadap pernyataan/ isi dari iklan tersebut
Seperti pernyataan yang ini,
“Katanya aku bebas berekspresi, tapi selama rok masih dibawah lutut.”
Maksudnya apakah setuju dengan istilah boleh2 saja tidak menutup aurot asalkan roknya masih di atas lutut?semoga tidak seperti itu
Terus yang satu ini,
“Hidup ini singkat, mumpung masih muda nikmati sepuasnya, asal…jangan lewat dari jam 10 malam.”
Apakah artinya boleh2 saja, sah2 saja kita mau apapun, mau keluar kemanapun, mau keluar dengan siapapun asalkan tidak lebih dari jam 10 malam?semoga tidak seperti itu
Kalau sampai kedua pernyataan tersebut seperti yang jadi pertanyaan, iklan ini harus segera dihentikan. Iklan yang sangat tidak mendidik, tapi iklan yang mengajarkan kejelekan, mengajarkan kemaksiatan. Masyarakat terutama anak2 diajarkan hal2 yang tidak baik, dijejali dengan kebiasaan2 buruk orang yang tidak punya akal, tak punya hati. Astaghfirullah…naudzubillah…
Mungkin hanya 2 itu yang perlu saya komentari, meskipun selain itu masih ada yang menggelitik buat dikomentari. Terima kasih
Baca Selengkapnya......
Sunday 15 July 2012
Berawal dari susahnya Huruf F
Nama adalah doa, orang akan seneng kalo dipanggil sesuai
namanya. Bukan berarti kalo dipanggil tidak sesuai namanya terus orang itu akan
marah2, bukan seperti itu. Termasuk salah satunya saya. Sudah tak terhitung
lagi orang manggil saya dengan nama yang tidak pas/sesuai dengan nama panggilan
saya, gak pa2lah, toh gak ada maksud jelek. Dan mungkin pelafalan nama
panggilan saya yang agak susah. Huruf F, ya orang akan lebih mudah dengan
melafalkannya dengan huruf P. ada juga yang mungkin karena dengernya bukan
huruf F, seperti huruf Z, DZ, T.
Afif Jauhari, itulah nama saya. Afif sebagai nama panggilan
saya. Mulai dari kecil dulu sudah berbagai macam orang manggil saya, mulai yang bener,
afif, apip, apit, hafiz, hafidz, afiz, afiz,afit, afip dll. Dari semua itu kebanyakan manggilnya afif dan
apip. Yang manggil apip termasuk dari keluarga saya, mbah2 saya, bulek/paklek, budhe/pakdhe,
temen2 saya malah kadang2 ibu saya dan saudara2 saya juga gitu. Mungkin ambil
enak nya aja pelafalannya.
Ketika sudah memasuki dunia kerja, ada tambahan satu lagi
panggilan saya. Waktu itu saya lagi magang di madiun. Bapak2 yang kerja di sana
biasa manggil saya dengan nama APEP. Nah kebiasaan itu berulang2 sehingga
semakin banyak yang memanggil dengan nama apep. Sampe sekarang pun panggilan
apep masih popular dan sampai saya patenkan (haha, lebayy) menjadi alamat email
saya (termasuk gtalk saya). Dan akhir2 ini orang2 yang baru saya kenalpun
manggilnya apep. Termasuk tadi ada sms
dari kepala bank **i unit sim**ng pe*****g yang isinya “pak apep! Laporan peneri…………”.
Kedepan ada tambahan nama panggilan lagi kah????
Baca Selengkapnya......
Subscribe to:
Posts (Atom)