}

Selamat Datang

kritik dan saran dari pembaca sangat kami butuhkan
"kripik pedas itu enak"

Tuesday 12 July 2011

tak terhitung lagi :(

Di teras sebuah rumah
Di kampung yang jauh dari keramaian kota
Di sebuah desa yang begitu nyaman, ngangeni :D
Di lereng gunung wilis
Di sebuah daerah yang terkenal pecel dan brem nya
Di propinsi ujung timur pulau jawa
Disitulah aku mulai memainkan jari jemariku tuk buat coretan ini


Aku pandangi sekelilingku
Begitu gelap malam ini
Begitu sepi malam ini
Biasanya ada suara kodok di sawah itu
Suara yang menghilangkan suasana senyap sepi
Tapi sepertinya mereka malam ini lagi malas bernyanyi
Yang dulu banyak kunang-kunang yang hilir mudik di sekeliling rumah
Malam ini tak terlihat satupun
Yang biasanya ada beberapa orang yang mencari air untuk sawahnya
Malam ini tak ada seorang pun
Mungkin itu karena hama wereng yang menyerang kampungku


Musim ini, musim duka bagi sebagian besar warga di kampungku
Sebagian besar dari mereka berpofesi sebagai petani padi
Semua tanaman mereka gagal panen
Begitulah kehidupan
Ada kalanya kita dapat yang terang
Begitu juga dapat gelap
Ada kalanya kita dapat putih
Kadang juga dapat abu-abu
Atau bahkan hitam legam

Malam ini...
Sesekali terdengar obrolan ibu, nenek dan adik serta suara anak-anak kecil
Ya, suara adik laki-lakiku dan sepupu
Mereka lagi main sama hewan-hewan peliharaannya
Ada ikan hias yang mereka taruh di toples
Ada juga hamster yang baru dibelinya tadi siang
Lucu, emang lucu mereka


Malam ini begitu gelap
Hanya ada beberapa bintang yang mau berbagi cahaya untuk makhluk di bumi
Bulan yang malam kemarin begitu cantik
Meskipun hanya sedikit keelokannya yang tampak
Malam ini dia bersembunyi entah kemana
Mungkin yang benar bukannya dia mau bersembunyi
Tapi, terpaksa harus bersembunyi
Sepertinya malam ini langit lagi mendung


Dan ternyata benar
Perlahan air langit jatuh dengan lembut
Hampir tak bersuara
Hanya berbisik-bisik saja
Namun tanah mulai basah
Malam ini Alloh menambah rizkiNya untuk makhlukNya



Tersadar ternyata Alloh sudah memberikan nikmatNya hampir 23 tahun
Begitu banyak nikmatMu yang Engkau berikan
Tak sanggup diri ini tuk menghitungnya
Meskipun dibantu semua orang di bumiMu ini
Meskipun dibantu teknologi tercanggih buatan manusia
Ya, begitu banyak nikmatMu


Aku masih bisa melihat senyum ibuku yang menentramkan
Senyum nenekku yang menghangatkan
Senyum saudara-saudaraku yang menyejukkan
Aku masih bisa bernafas dengan gratis
Masih bisa berjalan dengan normal
Organ tubuh yang lengkap
Tetangga yang baik
Teman yang masih peduli
Orang-orang sekelilingku yang masih mau saling menasehati


Alhamdulillah...
Puji syukurku hanya untukMu
Duhai Robbku
Duhai tuhanku
Tuhan semesta alam
Alloh


joho-dangangan-madiun, di malam bertambahnya umurku
apep.emdeje

Baca Selengkapnya......

Thursday 7 July 2011

Perjalanan Mudik I di Tahun 2011


Sebenarnya tulisan ini udah aku buat beberapa hari setelah aku sampe rumah, cuma mau posting ke sini gak bisa. Koneksi di rumah lemot banget, putus-nyambung putus-nyambung tapi banyak putusnya bahkan gak jalan sama sekali. Maklum lah di daerah pedesaan lereng gunung wilis, sinyal aja kadang ada kadang nggak, telpon sering mati sendiri. jadi awet dech pulsanye...hehehehe




Saat- saat mau pulang kampung adalah saat yang sangat menyenangkan bagi orang-orang perantauan, tak terkecuali bagi saya. Alhamdulillah saya masih akan diberi kesempatan untuk melihat senyum bahagia ibu, nenek, dan saudara2 saya…. hehehe lebayyy, emang seperti itu adanya. Itulah yang aku rasakan beberapa jam sebelum memulai perjalanan pulang yang begitu panjang.



bahkan saat-saat itu bahagianya melebihi waktu awal bulan, waktu mendapatkan sms “cinta” dari nomor empat angka. Waduhhhh, jadi kangen sama sms-sms nya lagi…kapan ya…..plakkk *tapokpipine ; *srampangbakiak….wkwkwkwkwkwkwk


Sudah beberapa kali rencana mudikku gagal, awal tahun mau mudik ,…ehhhh…ada kerjaan persiapan cetak massal, februari cetak mencetak belum selesai juga, maret-april rekaman lagi banyak-banyaknya, pertengahan mei mau pulang, ehhhh… penyakit orang desa seperti saya bertamu dengan tiba2…batuk, pilek, awak greges…Alhamdulillah masih diingatkan sama gusti Alloh…


Ok kembali ke cerita…
Perjalanan pulangku kali ini akan kulakukan dengan estafet, sambung menyambung…untuk pertama kalinya akan mudik dengan estafet sendirian. Bismillah, insyaAlloh saya bisa….:semangka …semangat maksude..:D, yang bikin kurang yakin ntar waktu di Jakarta, bener-bener buta Jakarta. Untuk itulah sebelum pulang aku tanya2 dulu ke temen2 yang udah mengenal Jakarta, kendaraan tujuan mana aja yang harus aku ambil.


Mungkin apa yang aku tulis di bawah ini bisa menjadi salah satu referensi atau pengalaman bagi saya untuk anda. Siapa tahu sedikit-sedikit bisa membantu…kalau malah bikin bingung ya mohon mangap….hehehe


Jumat pagi, sehabis sholat subuh perjalanan mudik aku mulai. Habis pulang dari masjid langsung ke kamar ambil tas ransel yang udah penuh dengan bekal, salah satunya kantong asoy (kantong kresek)…siap2 aja….hehehehe, tau lah, masih suka hoex…hoex…kontraksi otot perut.


Sampe bundaran tugu kayu aro sekitar pukul 05.16 pagi. Di situ nunggu kendaraan (mobil engkel/L300, mobil yang lumayan cepet dibanding lainnya, sopire ngebut tenannnn je) yang mau ke terminal rajabasa, Bandar lampung. Sekitar jam 05.20 mobil dah ada. Biasanya kalau jam segitu berangkat maka sampe rajabasa bisa sebelum jam setengah 7. Tapi ternyata gak seperti itu, sopir menunggu penumpang yang lain. Aku tunggu sampe jam 05.30 kok belum berangkat. Jam 05.35 belum juga,jam 05.37 belum berangkat juga, ahhhh tau gini langsung aja ke puspa, stengah 6 berangkat dan bus nya AC. Tapi nasi udah jadi bubur, tambahin aja daging ayam ,bawang merah goreng dan bumbu2 lainnya, jadilah bubur ayam yang lezat.hmmmm….langsung aja ambil headset, colokin ke hp, puter mp3, subhanalloh, lantunan Muhammad thaha al junayd benar2 membuat hati tenang… :D


Setelah lumayan penuh akhirnya mobilnya berangkat sekitar pukul 05.40, perjalanan ke karang/rajabasa mobil L300 diiisi sekitar 18 orang dewasa dan 2 anak kecil sudah termasuk sopir…huhhhh…sesak bener…tak apa, dengan keadaan seperti itu aku bisa merasakan gimana rasanya desak2an dalam kendaraan.


Sampai rajabasa sekitar pukul 07.55. perjalanan sekitar 2 jam lebih dikit. Turun dari mobil langsung menuju deretan mobil yang berangkat ke terminal bakauheni. Ada 2 pilihan bus, yaitu AC dan non AC. Bus yang AC baru terisi sekitar 5 orang, kemungkinan bakalan lama berangkatnya. Dan ternyata benar, bus yang non AC lah yang berangkat duluan.Akhirnya aku ambil yang non AC. Pukul 08.09 bus berangkat dari terminal rajabasa menuju bakauheni.


Saranku..jika mau ke bakauheni dan anda dapatnya bus yang non AC bawalah masker, sebab jalannya rusak berdebu dan penumpangnya banyak yang merokok. Untungnya waktu itu aku bawa kain sarung. Jadi bisa buat ganti masker.hehehehe


Sampe bakauheni sekitar pukul 11.29. Perjalanan sekitar 3,5 jam…biasanya 2-3 jam dah sampe. Mungkin karena banyak jalan yang rusak. Turun dari bus langsung ke loket penjualan tiket kapal. Langsung aja menuju ke loket tiket kapal cepat. Kapal cepat perjalanan bakauheni- merak sekitar 1 jam, kalau kapal ferry/roro sekitar 2-3 jam itu normalnya, bahkan ada yang sampe 5 jam lebih..selak mbedodok hahahaha, istilah apaan tuh???pikiren dewe :D. Tiket kapal cepat sudah ditangan, langsung aja menuju ke dermaga kapal cepat. Sampe dermaga ternyata kapal belum sampe, masih perjalanan dari merak ke bakauheni.ok…saya tunggu. Setengah jam lebih menunggu akhirnya kapal pun datang. Sekitar pukul 12.16 kapal sampe. Penumpang yang dari merak pada turun dan para ABK nyiapin segala macemnya. Setelah semua persiapan selesai penumpangpun disuruh masuk, kapal berangkat pukul 12.31 dari bakauheni dan sampe merak sekitar pukul 13.41. mengapung di selat sunda sekitar 70 menit. Alhamdulillah dah sampe merak, dah sampe pulau tujuan saya, JAWA.


Di merak istirahat dulu, sholat, makan….kemudian menuju terminal induk pelabuhan merak. Aku naik bus yang ke kalideres, sesuai saran dari beberapa teman sebelum aku berangkat. Ada 2 pilihan bus, yaitu AC dan non AC. Setelah diliat2 ternyata yang bus AC udah banyak penumpangnya. Aku ambil bus AC. Pukul 14.29 berangkat dari merak menuju kalideres.


Seharusnya sekitar 2 -3 jam sudah sampe di kalideres.berhubung busnya sering banget berhenti untuk mencari penumpang maka perjalanpun menjadi lama, diperparah dengan tol merak yang sedang ada perbaikan. Perjalanan pun berlanjut. Perasaan kok gak sampe2 ya…. Waduhhhh bisa telat ni ditinggal kereta yang ke jawa timur. Rencananya mau naik senja Kediri, kalau lewat ada pilihan kedua yaitu naik bangunkarta (kedua nya dari stasiun pasar senen), lewat juga rencana mau naik bima atau gajayana (keduanya dari gambir), dan pilihan terakhir senja jogja atau senja solo (keduanya dari pasar senen), ntar nyambung bus yang ke madiun. Itu rencananya……


Jam 6 lewat kok belum masuk kalideres juga.sekitar pukul 18.16 bus kok keluar dari tol masuk ke tangerang, wahhhh….semakin bingung, akhirnya nanya ke orang yang duduk disampingku.
Aku : permisi pak,mau nanya, kalideres masih lama ya pak?
Penumpang : masih setengah jam lagi mas.

Wah kalau setengah jam lagi baru sampe kalideres trus sampe senen kapan….*berpikirkeras


Aku : kalau mau ke senen gimana ya pak?
Penumpang : harusnya mas tadi turun di kebun nanas, waktu kita keluar dari tol tadi kan ada jembatan penyeberangan, kalau mas ke kalideres dulu kelamaan dan muter2, mending mas turun depan situ aja, di carefour, kan ada jembatan penyeberangan di depan carefour. Trus mas nya nyebrang, naik bus yang kearah senen.
Aku : o…gitu ya pak…(muka pucat, keringat dingin keluar, untung aja gak sampe nangis)


Langsung aja aku turun, sampe lupa ngucapin ma kasih ke bapak yang disampingku karena buru2. Ma kasih pak, di sini aja aku ngucapinnya.hehehe


Turun dari bus, nyebrang trus nyari mobil yang ke senen, lagi-lagi saya gak tahu, emang saya bener2 buta Jakarta. Cari2 orang yang dapt dipercaya, akhirnya aku nanya ke satpam bank mandiri yang ada di sekitar carefour cikopo tangerang, untungnya satpamnya orang lampung, orang kalianda. Jadi waktu aku bilang saya dari lampung langsung di kasih penjelasan yang sejelas-jelasnya.hehehe


Ok...melanjutkan perjalanan. Aku naik angkot basing2 (terserah), karena semua angkot pasti lewat kebun nanas, toh tempat saya turun dari bus tadi gak begitu jauh dari kebun nanas, sekitar 300-500 meter. Turun di kebun nanas aku naik p100 sesuai penjelasan satpam tadi. Bus tujuan senen. Masih teringat kata satpam tadi, kalau jam segini(, habis maghrib, sekitar jam pulang kerja) kemungkinan besar macet, terutama di daerah harmoni, mungkin sekitar 2 jam lah mas sampe ke senen (berarti sampe senen sekitar jam setengah sembilan, dan artinya semua kereta yang sudah direncanakan lewat semua :hammer). Terlintas dalam pikirku, udahlah gak apa2, ntar kalau memang gak dapat tiketnya nyari penginapan aja, pulang besok pagi. Dan ternyata, bus yang saya tumangi layaknya busway, gimana tidak, jalan yang harus dilewati busway dipake oleh sopir bus ini, alhasil perjalan ke senen hanya butuh waktu sekitar 1 jam saja.


Alhamdulillah sampe senen sekitar pukul 19.24. langsung aja ke loket penjualan tiket kereta. Meskipun senja jogja gak kekejer aku masih dapat tiket senja solo. Senja solo berangkat pukul 20.20 dari pasar senen tujuan solo balapan. Masih ada waktu buat sholat makan dan bersih2.tepat 20.20 kereta berangkat sebelumnya beli Koran buat alas duduk, sebab tiket yang saya pegang tanpa tempat duduk. Alhamdulillah meskipun harus duduk di pintu kereta deket kamar mandi gak jadi masalah, yang penting bisa cepet sampe rumah.


Karena mungkin kecapean akhirnya tertidur juga di samping pintu gerbong, tapi ya gitu, tidur bangun tidur bangun karena banyak orang yang lewat dan juga pedagang asongan hilir mudik menjajakan dagangannya. Alhamdulillah akhirnya sampe juga di solo, sampe solo balapan sekitar 07.26. di stasiun istirahat dulu sambil nyari2 sarapan. Sarapan udah selesai dilanjutkan perjalanan ke madiun, naik bus jurusan Jogja Surabaya turun di terminal madiun. Sampe terminal madiun sekitar pukul 10.50. di terminal madiun pindah bus arah ponorogo, turun di pasar/pabrik gula pagotan sekitar pukul 11.31. Alhamdulillah di pagotan ketemu sepupu yang kebetulan waktu itu dia sedang mengantar anaknya perpisahan MI di gedung pertemuan PG pagotan. Disitu ternyata juga ada ibu yang sedang mengantar adik, adik saya waktu itu ikut mengisi acara di perpisahan tersebut. 


Dari Pagotan ke rumah nebeng sepupu yang kebetulan waktu itu mobilnya masih muat kalau saya ikut. Daripada naik ojek atau naik delman bakalan lebih lama lagi, pasar pagotan ke rumah sekitar 6 KM.


Alhamdulillah sampe rumah semua rasa capek hilang terobati sama senyum2 bahagia dari keluargaku

Baca Selengkapnya......