Wednesday 20 October 2010
Fenomena Mie Instan
Akhir-akhir ini makhluk yang namanya mie instan sedang menjadi bahan pembicaraan, dibenci orang dan tak jarang juga disenengi orang. Karena Kepraktisannya, cepat saji dan rasanya yang lumayan enak menjadikan banyak orang yang pada saat tertentu membutuhkannya., terutama anak kos (ngaku dewe..,kenek gawe ganjel weteng.hehehehe). Tapi karena kandungannya, apabila dikonsumsi terlalu sering dan dalam jangka waktu yang lama bisa merusak kesehatan. Tinggal menunggu waktu aja makhluk ini akan ditinggalkan dan dilupakan manusia, kecuali kalau sudah dapat dipastikan makhluk ini sebagai makanan yang sehat dan menyehatkan.*)hanya perkiraan penulis....
Dari semua itu, kita bisa liat sebenarnya mana yang lebih menguntungkan untuk diri kita. Kita diciptakan sebagai makhluk yang mempunyai akal. Alangkah baiknya kita manfaatkan nikmat akal yang telah diberikan oleh Alloh kepada kita. Kita diciptakan beda dari makhluk lain, kita diciptakan tidak seperti hewan. Sebagai contoh kambing, mungkin kambing kalau lapar bisa jadi apa saja dihadapannya yang menurutnya enak untuk dimakan maka dimakanlah oleh kambing-kambing itu, kadang yang pahit dan meracuni saja dimakan juga oleh kambing.
Kawan, kita beda sama kambing, kita punya akal, kita bisa membedakan mana makanan yang sehat untuk kita dan makanan yang kurang bahkan tidak sehat untuk kita. Begitu juga dalam memilih minuman. Mari kawan, kita manfaatkan nikmat akal karunia Alloh maka semua akan terasa indah, menyenangkan dan berakhir bahagia. Sampai-sampai ada istilah “kamu adalah apa yang kamu makan”. Istilah ini hanya pendapat orang, tidak semuanya benar. Tapi patut kita ambil sebagian yang dimaksud istilah tersebut, yaitu pentingnya kita makan makanan yang sehat dan tak kalah penting ada makanan yang HALAL.
Dari semua itu, kita bisa liat sebenarnya mana yang lebih menguntungkan untuk diri kita. Kita diciptakan sebagai makhluk yang mempunyai akal. Alangkah baiknya kita manfaatkan nikmat akal yang telah diberikan oleh Alloh kepada kita. Kita diciptakan beda dari makhluk lain, kita diciptakan tidak seperti hewan. Sebagai contoh kambing, mungkin kambing kalau lapar bisa jadi apa saja dihadapannya yang menurutnya enak untuk dimakan maka dimakanlah oleh kambing-kambing itu, kadang yang pahit dan meracuni saja dimakan juga oleh kambing.
Kawan, kita beda sama kambing, kita punya akal, kita bisa membedakan mana makanan yang sehat untuk kita dan makanan yang kurang bahkan tidak sehat untuk kita. Begitu juga dalam memilih minuman. Mari kawan, kita manfaatkan nikmat akal karunia Alloh maka semua akan terasa indah, menyenangkan dan berakhir bahagia. Sampai-sampai ada istilah “kamu adalah apa yang kamu makan”. Istilah ini hanya pendapat orang, tidak semuanya benar. Tapi patut kita ambil sebagian yang dimaksud istilah tersebut, yaitu pentingnya kita makan makanan yang sehat dan tak kalah penting ada makanan yang HALAL.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment